Langkah ini terlalu perih…duka ini tak ada henti
Ketentraman hati…kemana engkau pergi?
Sebab lorong-lorong panjang telah kususuri, jalan-jalan terjal
Dan sudut hati…
Namun, masih juga tak kudapati. Jiwaku sunyi
Seiring angin memuji ketenangan yang akan terjadi
Yach…harapan tanpa pasti…
Semua hayalan tentang istri salihah penentram hati
Anak laki-laki yang mungil…?
Ini permohonan yang harus sabar menanti
Tapi bukankah tak ada yang tak mungkin di bumi yang fana ini
Aku takkan menyerah tuk meminta pada Yang Maha Tinggi
Aku yakin, Sebab pada sisi Allah lah kunci-kunci semua
Yang ghaib, Tak ada yang mengetahui kecuali Ia sendiri
Dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan
Dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Ia
Mengetahuinya pula, Dan tidak jatuh sebutir biji pun
Dalam kegelapan bumi. Dan tidak ada sesuatu yang basah
Atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata
(Lauhf mahfuz)
Oh …hati yang selalu dirundung sunyi…
Tapi apakah bumi yang fana ini telah menjadi tujuan utama?
Bukankah ada yang lebih kekal abadi
Mengapa harus memburu fatamorgana, walau penuh pesona
Namun semua akan binasa,…Tiada sisa…
Filed under: Uncategorized
Cinta itu tidak harus memiliki, bukankah embun berselimut kabut di pagi hari lalu sirna di siang hari?
Dunia ini hanyalah sebuah ilusi, pepesan kosong dan tempat singgah yang hanya beberapa henti…
Luka atau lara itu hanyalah hujjah tak bertepi…
Sebab apa yang kita inginkan tak selamanya terjadi,
Cerita dan cerpen panjang , sebuah simbol emosi…
Tapi, dirimu hanyalah kotoran yang menempel
Hingga seruling iblis dan nafsu menggerogoti…
Kadang jiwa ini ingin sesuatu yang sejati, tapi di bumi yang kumuh ini,
Tak ada yang abadi.
Tak pantas mendamba sesuatu harapan dan angan kosong
Sebab perjalanan ini fatamorgana.
Tanpa lumut, tanpa sayap burung layang-layang yang melayang…
Yach…seperti angan-angan.
Duka?…mungkin kesempurnaan dari ni`mat-Nya
Sebab tak ada sang pencinta sebelum menguji akan cintanya.
Biar hati berlumur bencana, tapi lihatlah…hanya sebentar saja
Tak ada benci yang abadi,
Tak ada kemelut yang berlarut
Jika kau inginkan bahagia maka, curahkan semua cintamu pada-Nya…
Sebab Ia takkan menghina, takkan merendahkan rupa
Sebuah cinta yang abadi, yang takkan mungkin tak di balasnya dengan cinta yang sejati
Ia takkan mengecewakan , sebab Ia melihat hati dan ketulusan
Lalu mengapa kau tautkan cintamu seluruhnya, pada mahluk yang hina?
Yang hanya akan menghina?
Padahal terkadang dirinya lebih hina?
Atau engkau yang menghinakan diri?
Sungguh sesuatu yang langka, jikalau ada satu hati yang saling mengerti
Bersatu merangkai bunga di bumi…hingga bersama di syurga nanti
Ada… namun tak selamanya,
Ketika dunia membutakan mata, ia memandang rupa dan isinya lalu terlena
Dan memutuskan rangkaian , hingga tak perduli jikalau ada yang terluka
Itukah cinta?
Sebuah kesenyapan bersama tetesan mutiara tanpa guna…
Apa yang ditangisi dari dunia, jika hanya melihat lilin yang meleleh dalam gulita,
Tanpa melihat pengorbananya, keikhlasan dan ketulusanya…
Apa pula yang kau cari dari dunia yang isinya hanyalah telur-telur busuk
Atau puing-puing tak berguna.
Semua fatamorgana…penipu…
Senja nan sepi telah membutakan hati dari memandang yang di ridhoi
Tapi sekilas memang indah…
Ada bunga, mentari dan pelangi
Namun diantara hati pekat takkan ada yang menarik lagi
Kegelisahan ataupun yang berkecamuk di sanubari
Mungkin lukisan mayang ada yang membayang
Tapi engkau takkan pernah mengerti apa yang terjadi..
Gundah… yach seperti anak ayam yang di tinggal mati
Sendiri…menanti kasih…walau tak mungkin terjadi
Ya Robby…kemana ketegaran yang teruji…
Sebab hanya diri-Mu yang mengetahui
Filed under: Uncategorized
Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!